Senin, 18 April 2016
Selasa, 12 April 2016
HUSNUZAN
Pengertian husnuzan artinya berbaik
sangka, lawan katanya adalah suuzan yang artinya berburuk sangka. Berbaik
sangka dan berburuk sangka merupakan bisikan jiwa, yang dapat diwujudkan
melalui perilaku yakni ucapan dan perbuatan. Pengertian husnuzan juga dapat
diartikan sebagai sikap mental terpuji yang mendorong pemiliknya untuk
bersikap, bertutur kata dan berbuat yang baik dan bermanfaat, sehingga dapat
dikatakan bahwa husnuzan termasuk kedalam akhlak terpuji. Sedangkan perilaku
suuzan termasuk akhlak tercela, karena akan mendatangkan kerugian.
Sungguh tepat jika Allah Swt dan
rasul-Nya melarang berperilaku berburuk sangka. (lihat Q.S. Al-Hujurat, 49:
12).
Rasulullah Saw bersabda: “Jauhkanlah
dirimu dari berprasangka buruk, karena berprasangka buruk itu sedusta-dusta
pembicaraan (yakni jauhkan dirimu dari menuduh seseorang berdasarkan sangkaan
saja).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Adapun contoh-contoh perilaku
husnuzan sebagai berikut:
- Husnuzan terhadap Allah Swt
Husnuzan terhadap Allah Swt artinya
berbaik sangka pada Allah Swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta alam
semesta dan segala isinya yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan serta
bersih dari segala sifat kekurangan.
Contoh seseorang berperilaku
husnuzan atau berbaik sangka kepada Allah Swt yaitu dengan mensyukuri atas
harta benda yang dimilikinya dengan jalan membelanjakan harta benda tersebut
untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akherat, bersyukur
dengan lidah seperti mengucapkan Alhamdulillah, mengucapkan lafal-lafal dzikir
lainnya, membaca Al-Qur’an, membaca berbagai buku ilmu pengetahuan dan
melaksanakan amar nahi mungkar.
2. Husnuzan terhadap diri sendiri
Muslim dan muslimah yang husnuzan
atau berbaik sangka terhadap diri sendiri tentu akan berprilaku terpuji
terhadap dirinya sendiri, seperti: a. percaya diri yakni yakin dengan kemampuan
dirinya, sehingga berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu
tindakan, b. gigih dalam mencapai apa yang dinginkan dengan berkeras hati,
tabah dan rajin, dan c. mampu berinisiatif yang positif dalam bidang yang
ditekuninya dan sesuai dengan keahliannya.
3. Husnuzan terhadap sesama manusia
Husnuzan atau berbaik sangka
terhadap sesama manusia merupakan sikap mental terpuji yang harus diwujudkan
melalui sikap lahir batin, ucapan dan perbuatan yang baik, diridahi Allah Swt
dan bermanfaat
Sikap, ucapan, dan perbuatan baik,
sebagai perwujudan dari husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan
berkeluarga, bertetangga serta bermasyarakat. Contohnya saling menghormati
antar tetangga, dan tidak saling mencurigai.
TAWADHU
1. Pengertian Tawadhu dan Dalil Naqli-nya
(Al-Qur’an)
Tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka.
Lawan dari sifat tawadhu adalah takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas’ud; bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (H.R. Muslim)
Firman Allah swt:
Tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Jadi, tawadhu adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapa pun datangnya, baik dalam keadaan suka maupun tidak suka.
Lawan dari sifat tawadhu adalah takabur (sombong). Sifat takabur adalah sifat yang dibenci Allah dan rasul-Nya. Sebagaimana hadis Nabi dari Abdullah bin Mas’ud; bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dan menganggap remeh orang lain.” (H.R. Muslim)
Firman Allah swt:
“Dan rendahkanlah dirimu
terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.” (Surah Asy-Syμr± [26]:215).
2. Contoh Perilaku Tawadhu Nabi
Muhammad saw.
Sifat rendah hati membawa orang ke tingkat yang terhormat dan dihargai dalam masyarakat. Orang akanterhormatketikaiamaumenghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong dapat membuat orang menjauh dan membenci. Rendah hati merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang yang saleh. Salah satu bentuk ketawadhuan Rasulullah saw. adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kha¯¯ab r.a., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda, yang artinya: “Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam a.s. secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” (H.R. Abu Daud)
Sifat rendah hati membawa orang ke tingkat yang terhormat dan dihargai dalam masyarakat. Orang akanterhormatketikaiamaumenghormati orang lain. Sementara itu, sifat sombong dapat membuat orang menjauh dan membenci. Rendah hati merupakan sifat nabi, rasul, sahabat nabi, dan orang-orang yang saleh. Salah satu bentuk ketawadhuan Rasulullah saw. adalah beliau tidak suka dipuji dan disanjung secara berlebihan. Dari Umar bin Kha¯¯ab r.a., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda, yang artinya: “Janganlah kamu sanjung aku (secara berlebihan) sebagaimana kaum Nasrani menyanjung ‘Isa bin Maryam a.s. secara berlebihan. Aku hanyalah seorang hamba Allah, maka panggillah aku dengan sebutan: hamba Allah dan rasul-Nya.” (H.R. Abu Daud)
3. Perilaku Tawadhu dalam Kehidupan
Sehari-hari
Orang yang bertawadhu akan tampak dari sikap dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ciri sikap tawadhu terbagi dua.
a. Tawadhu yang Terpuji
Tawadhu yang terpuji adalah ketawadhuan seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah swt. Contoh perilaku tawadhu ini, antara lain:
(1) tidak berlebihan, baik dalam perhiasan, makanan, dan minuman;
(2) sopan santun dalam bertindak dan bersikap;
(3) merendahkan nada suaranya;
(4) gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
Orang yang bertawadhu akan tampak dari sikap dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Ciri sikap tawadhu terbagi dua.
a. Tawadhu yang Terpuji
Tawadhu yang terpuji adalah ketawadhuan seseorang kepada Allah dan tidak mengangkat diri di hadapan hamba-hamba Allah swt. Contoh perilaku tawadhu ini, antara lain:
(1) tidak berlebihan, baik dalam perhiasan, makanan, dan minuman;
(2) sopan santun dalam bertindak dan bersikap;
(3) merendahkan nada suaranya;
(4) gemar menolong orang yang membutuhkan pertolongan.
b. Tawadhu yang Dibenci
Tawadhu yang dibenci adalah tawadhunya seseorang kepada Allah karena menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku tawa«u ini, antara lain:
(1) bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik;
(2) tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat;
(3) menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan maksud ada imbalan dari yang ditolongnya.
Tawadhu yang dibenci adalah tawadhunya seseorang kepada Allah karena menginginkan dunia ada di sisinya. Contoh perilaku tawa«u ini, antara lain:
(1) bersikap sopan santun karena memiliki maksud yang tidak baik;
(2) tidak berlebihan memakai harta karena takut dicuri atau dimintai zakat;
(3) menolong orang yang membutuhkan pertolongan dengan maksud ada imbalan dari yang ditolongnya.
TASAMUH
1. Pengertian Tasamuh
Secara bahasa tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling menghormati terhadap hak atau kepentingan orang lain. Sedangkan secara istilah tasamuh adalah satu sikap yang senantiasa saling menghormati dan menghargai sesama manusia.
Toleransi
merupakan sebuah sikap yang sangat terpuji. Karena didalamnya mengandung
unsur-unsur persamaan hak dan kewajiban. Karena masing-masing individu atau
kelompok atau bahkan masyarakat memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Dengan
mengedepankan sikap tasamuh, maka akan terjalin hubungan yang positif, nyaman
dan damai antar sesama manusia.
Selain kebutuhan yang bersifat fisik, manusia juga memerlukan kebutuhan yang bersifat rohani. Diantara bentuk kebutuhan rohani adalah rasa kasih sayang, toleransi, kebersamaan, penghargaan atas prestasi, pengakuan dan penghormatan dari orang lain. Karena manusia adalah makhluk sosial, maka manusia tidak akan mampu bertahan hidup sendirian. Ia akan membutuhkan orang lain dalam situasi dan kondisi tertentu. Untuk itulah perlunya sikap saling menghargai antar sesama manusia.
Agama
Islam secara tegas menyatakan bahwa sikap tasamuh tidak memandang suku, bangsa,
agama dan ras. Di hadapan Allah swt, semua manusia dalam posisi yang sama. Satu
yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan kita terhadap Allah swt.
Sebagaimana
firman Allah swt berikut ini :
”Ya
ayyuhannasu inna khalaqnakum min dakarin wa unsa waja’alnakum syu’uban
waqabaila lita’arafu. Inna akramakum ’indallahi atqakum. Innallaha ’alimun
khabirun”. (QS. Al- Hujurat : 39/13)
- Artinya : ”Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al- Hujurat : 49/13)
Sikap
tasamuh atau toleransi hanyalah berlaku bagi urusan-urusan di dunia. Apabila
menyangkut urusan akherat, maka ada syariat tersendiri. Karena setiap pribadi
pada kehidupan akherat membawa catatan perbuatannya sendiri. Untuk itu
diperlukan sikap toleransi dalam urusan-urusan tertentu. Jika pada masalah
pokok agama, maka tidak diperkenankan adanya toleransi.
Sedangkan jika pada masalah-masalah teknis atau ibadah gairu mahda diperlukan sikap toleransi. Karena tanpa adanya toleransi tentunya yang ada hanyalah perdebatan-perdebatan dan akhirnya berujung pada pertengkaran yang panjang. Untuk itulah, sikap tasamuh sangat penting bagi setiap individu yang menginginkan kedamaian, ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
Sedangkan jika pada masalah-masalah teknis atau ibadah gairu mahda diperlukan sikap toleransi. Karena tanpa adanya toleransi tentunya yang ada hanyalah perdebatan-perdebatan dan akhirnya berujung pada pertengkaran yang panjang. Untuk itulah, sikap tasamuh sangat penting bagi setiap individu yang menginginkan kedamaian, ketentraman dan kesejukan dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
”Allahu
rabbuna warabbukum, lana a’maluna walakum a’malukum. La hujjata bainana
wabainakum. Allahu yajma’u bainana. Wailahil masiru”. (QS. Asy- Syura : 42/15)
Artinya : ”Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah SWT mengumpulkan antara kita dan kepada Allah SWT lah (kita) kembali”. (QS. Asy- Syura : 42/15)
Artinya : ”Allahlah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu. Allah SWT mengumpulkan antara kita dan kepada Allah SWT lah (kita) kembali”. (QS. Asy- Syura : 42/15)
Sabda
Rasulullah SAW
”Masalulmukmini
fi tawaddihim watarahumihim wata’atufihim kamasaliljasadi idasytaka minhu
’udwun tada’a lahu sairuljasadi bissahari walhumma”. (HR. Bukhari : 5552)
Artinya : Perumpaan orang beriman di dalam cinta mencintai, sayang menyayangi dan kasih mengasihi adalah seperti tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh yang lainnya turut merasakannya yaitu tidak dapat tidur dan merasa panas”. (HR. Bukhari 5552)
Artinya : Perumpaan orang beriman di dalam cinta mencintai, sayang menyayangi dan kasih mengasihi adalah seperti tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh sakit, anggota tubuh yang lainnya turut merasakannya yaitu tidak dapat tidur dan merasa panas”. (HR. Bukhari 5552)
2. Contoh perilaku tasamuh
- Pada hari Minggu warga perumahan Persada Bumi Putra Sragen mengadakan kerja bakti dalam rangka menyambut peringatan HUT RI Ke- 55. Pak Yohanes adalah salah seorang warga perumahan yang beragama Kristen. Sebelum berangkat ke gereja, Pak Yohanes menyampaikan permohonan maaf kepada warga bahwa ia datang terlambat karena mengikuti kebaktian di gereja. Semua warga kemudian memakluminya.
- Pada saat bulan Ramadhan, warung makan Bu Sumini menutup warungnya pada pagi hari hingga asar selama bulan ramadhan. Karena warungnya berada di sekitar masjid. Menjelang buka puasa, baru bu sumini membuka warungnya. Hal ini dilakukan untuk menghormati umat Islam yang sedang menjalankan puasa.
- Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk beribadah
- Tidak menghina atau mencela penganut agama lainnya
- Bekerja sama adalam bidang ekonomi sosial, meskipun berbeda agama.
TAAWUN
Pengertian Sikap Taawun
Taawun
artinya sikap tolong menolong, bantu-membantu, dan bahu-membahu antara satu
dengan yang lain. Taawun juga dapat diartikan sebagai sikap kebersamaan dan
rasa saling memiliki dan saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya,
sehingga dapat mewujudkan suatu pergaulan yang harmonis dan rukun.
Dalil Naqli Sikap Taawun
Firman
Allah SWT:
Artinya:
" Dan tolong-menolonglah kamu dalam hal mengerjakan kebaikan dan takwa,
dan janganlah kamu tolong-menolong dalam hal perbuatan dosa dan
permusuhan." (QS. Al Maidah: 2)
Analisis Dalil
Ayat tersebut di atas, menegaskan
bahwa sikap tolong-menolong harus ditanamkan dalam setiap sanubari muslim, agar
dalam kehidupannya senantiasa terjadi kerukunan dan kedamaian. Sebab dengan
sikap tolong-menolong tidak akan ada suatu beban yang dirasakan berat, apalagi
perbuatan menolongnya itu dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Perhatikan
sabda Rasulullah saw:
Artinya: " Barang siapa
membebaskan seorang mukmin dari satu kesusahan diantara kesusahan-kesusahan
dunia, niscaya Allah membebaskannya satu kesusahan dari kesusahan-kesusahan di
hari kiamat." (HR> Bukhari)
Hikmah Sikap Taawun
1. Dapat memiliki banyak teman dan
saudara.
2. Dapat menjalin kebersamaan dan
kekeluargaan.
3. Mendapat pahala dari Allah.
4.
Tercipta kehidupan yang harmonis didalam masyarakat.
Contoh : = Contoh Ta’awun dalam
pergaulan remaja : ~ Pada suatu hari, Haidar sakit gigi. Sangking sakitnya, Haidar
sampai semaput. Pada sa’at itu Haidar di rawat di rumah sakit. Setelah Haidar
dibawa ke rumah sakit, Adi menjenguk Haidar. Dan pada sa’at itu. Adi membawakan
makanan untuk Haidar agar lekas sembuh. ~ Pada suatu hari Haidar bermain bola
di pinggir rumahnya. Tiba-tiba, Haidar terjatuh di got danpada sa’at itu Haidar
di tolong oleh Adi. Setelah itu, Adi membawa Haidar ke rumah sakit.
Langganan:
Postingan (Atom)